Seringkali ketika buang angin, orang belum mempersiapkan dulu bagaimana melakukan "after-sales service". Walaupun spontan, tetap saja perlu prosedur standar, meski kentut tidak bergaransi, baik volume suara, maupun komposisi aromanya. Semoga saja meski kentut anda tidak mengandung bahan pengawet (emang ada yang kentutnya baunya bisa tahan ampe berjam-jam gak ilang-ilang), sudah mempersiapkan antisipasi secukupnya. Lebih-lebih bagi yang bau kentutnya termasuk kategori stadium 3. Masih ingat peribahasa, siapa menabur angin bakal menuai badai.
Apa saja kemungkinan skenario yang terjadi selepas buang angin:
1. "Fuihh ... lega sekarang ...." sambil menghirup napas dalam-dalam mungkin untuk menggantikan volume udara yang telah keluar tadi agar tetap seimbang.
2. "Ada yang dengar nggak ya?" (mukanya pucat seperti liat Mak Lampir habis creambath, apalagi bila kentutnya di sekitar para sesepuh atau boss).
3. "Syukurlah, baunya tak begitu keras" (Jadi bila dalam batas waktu yang ditentukan tidak ada yang mengklaim 'kepemilikannya' maka akan ngabur begitu saja).
4. "Kok bau sih, ada yang kentut ya?" (padahal yang lain belum mencium baunya, sambil buru-buru berpura-pura menutup hidung sebelum keburu ditunjuk, seperti pepatah, lempar bau sembunyi pantat). Kesimpulan: Waspadalah dengan mereka yang nomor satu mencium bau kentut duluan, siapa tahu mereka sendiri yang kentut.
5. ( Setelah menganalisis bau yang bervariasi) "Hmmm ... perasaan bukan cuma gue yang kentut? Kok baunya macem-macem ... Pasti ada yang ikutan kentut juga... " Kesimpulan: "Iya deh, gue kentut. Tapi bukan cuma gue yang kentut."
6. Buru-buru meninggalkan TKP (plus para korban tak bersalah bergelimpangan), baru berani kembali lagi setelah masa aktif kentutnya diperkirakan sudah "kadaluwarsa".
7. (Harap-harap cemas) "Wah mesti ganti celana, perasaan ada yang ikutan keluar? Jangan-jangan nyangkut nih?" Kesimpulan: Jangan terlalu ngeden bila kentut, dan waspadalah bila patut diduga ada yang 'penumpang gelap' yang 'menunggangi' kentut tersebut.
8. Segera semprot parfum atau pengharum ruangan untuk menetralisir sebelum bau terlanjur menyebar. Ada juga yang pura-pura main semprot obat nyamuk.
9. Kalem saja dengan wajah innocent, belum puas sebelum mencetak "hattrick". Mungkin suara 'letusan' terkamuflase oleh hiruk pikuk di sekitarnya. Kalo baunya gimana? Ya tetap aja ... (tanpa memperdulikan apakah akan meninggalkan 'duka' yang berkepanjangan).
10. (Ini sih demitnya yang kentut, apalagi kalo di tempat yang angker) "Loh ... perasaan cuma gue sendirian di sini kok ada bau-bauan ... Jangan-jangan hiiii ...." Kesimpulan: Anda harus bisa membedakan bau kentut sendiri dengan kentut gendruwo dan kuntilanak.
11. "Ada apa to Jeng kok kipas-kipas terus?" "Enggak cuma radak gerah sedikit ..." (padahal sih bermaksud 'memecah formasi' supaya tidak terlalu signifikan untuk menyolok hidung).
12. (balas dendam, soalnya habis dikentutin orang) "Rasain luh .... emang cuma kamu yang kentutnya bau?"
13. (Membela diri) "Iya..iya... gue kentutnya memang keras, tapi nggak bau kok? Coba dicium dulu dong." Kesimpulan: Intensitas bau memang tidak selalu berbanding lurus dengan suaranya, masalahnya orang lebih sering berprasangka berdasarkan suaranya. Mungkin karena asal suara lebih mudah dilacak daripada sumber bau.
14. Sambil berjalan sambil ninggalin kentut dimana-mana, selalu bergerak sehingga tidak mudah diidentifikasi. Pokoknya diobral abis, rejeki buat yang nemuin dah ... Namanya juga kentut bermobilitas tinggi.
15. (Belum sadar juga bila dirinya kentut, soalnya lagi pilek) "Emang bau apa sih...?" (padahal sekitarnya sudah heboh).
Baiklah teman-teman, karena itu perhitungkan dengan seksama sebelum buang angin. Karena kentut yang terlanjur dikeluarkan tidak dapat ditukar atau dikembalikan. Lain kali bila menuduh orang lain kentut, lakukan dengan cara yang elegan, janganlah tunjuk hidungnya, tapi tunjuk pantatnya, dengan begitu beliau tidak akan tersinggung.
Hmmm ... apa betul orang yang habis kentut buru-buru menyembunyikan pantatnya? Bagaimana cara anda untuk memastikan siapa sebenarnya yang kentut?
Kentut Menurut Sisi Ilmiah
1. Darimana asal kentut?
Dari gas dalam usus. Gas dalam usus berasal dari udara yang kita telan,gas yang menerobos ke usus dari darah, gas dari reaksi kimia & gas dari bakteri dalam perut.
2. Apa komposisi kentut?
Bervariasi. Makin banyak udara anda telan, makin banyak kadar nitrogen dalam kentut (oksigen dari udara terabsorbsi oleh tubuh sebelum sampai di usus). Adanya bakteri serta reaksi kimia antara asam perut & cairan usus menghasilkan karbondioksida. Bakteri juga menghasilkan metana & hidrogen. Proporsi masing-masing gas tergantung apa yang anda makan, berapa banyak udara tertelan, jenis bakteri dalam usus, berapa lama kita menahan kentut. Makin lama menahan kentut, makin besar proporsi nitrogen, karena gas-gas lain terabsorbsi oleh darah melalui dinding usus. Orang yang makannya tergesa-gesa kadar oksigen dalam kentut lebih banyak karena tubuhnya tidak sempat mengabsorbsi oksigen.
3. Kenapa kentut berbau busuk?
Bau kentut karena kandungan hidrogen sulfida & merkaptan. Kedua senyawa ini mengandung sulfur (belerang). Makin banyak kandungan sulfur dalam makanan anda, makin banyak sulfida & merkaptan diproduksi oleh bakteri dalam perut, & makin busuklah kentut anda. Telur & daging punya peran besar dalam memproduksi bau busuk kentut. Kacang-kacangan berperan dalam memproduksi volume kentut, bukan dalam kebusukannya.
4. Kenapa kentut menimbulkan bunyi?
Karena adanya vibrasi lubang anus saat kentut diproduksi. Kerasnya bunyi tergantung pada kecepatan gas.
5. Kenapa kentut yang busuk itu hangat & tidak bersuara?
Salah satu sumber kentut adalah bakteri. Fermentasi bakteri & proses pencernaan memproduksi panas, hasil sampingnya adalah gas busuk. Ukuran gelembung gas lebih kecil, hangat & jenuh dengan produk metabolisme bakteri yang berbau busuk. Ini kemudian menjadi kentut, walau hanya kecil volumenya, tapi SBD (Silent But Deadly).
6. Berapa banyak kentut diproduksi sehari?
Rata-rata setengah liter sehari dalam 14 kali kentut.
7. Mengapa kentut keluar melalui lubang dubur?
Karena density-nya lebih ringan, kenapa gas kentut tidak melakukan perjalanan ke atas? Tidak demikian. Gerak peristaltik usus mendorongisinya ke arah bawah. Tekanan di sekitar anus lebih rendah. Gerak peristaltik usus menjadikan ruang menjadi bertekanan, sehingga memaksa isi usus, termasuk gas-nya untuk bergerak ke kawasan yang bertekanan lebih rendah, yaitu sekitar anus. Dalam perjalanan ke arah anus, gelembung-gelembung kecil bergabung jadi gelembung besar. Kalau tidak ada gerak peristaltik, gelembung gas akan menerobos ke atas lagi, tapi tidak terlalu jauh, karena bentuk usus yang rumit & berbelit-belit.
8. Berapa waktu yang diperlukan oleh kentut untuk melakukan perjalanan ke hidung orang lain?
Tergantung kondisi udara, seperti kelembaban, suhu, kecepatan arah angin, berat molekul gas kentut, jarak antara 'transmitter' dengan 'receiver'. Begitu meninggalkan sumbernya, gas kentut menyebar & konsentrasinya berkurang. Kalau kentut tidak terdeteksi dalam beberapa detik, berarti mengalami pengenceran di udara & hilang ditelan udara selama-lamanya. Kecuali kalau anda kentut di ruang sempit, seperti lift, mobil, konsentrasinya lebih banyak, sehingga baunya akan tinggal dalam waktu lama sampai akhirnya diserap dinding.
9. Apakah setiap orang kentut?
Sudah pasti, kalau masih hidup. Sesaat setelah meninggalpun orang masih bisa kentut.
10. Betulkah laki-laki kentut lebih sering daripada perempuan? Tidak ada
kaitannya dengan gender.. Kalau benar, berarti perempuan menahan kentutnya, & saat kentut banyak sekali jumlah yang dikeluarkan.
11. Saat apa biasanya orang kentut?
Pagi hari di toilet. yang disebut "morning thunder". Kalau resonansinya bagus, bisa kedengaran di seluruh penjuru rumah.
12. Mengapa makan kacang-kacangan menyebabkan banyak kentut?
Kacang-kacangan mengandung zat gula yang tidak bisa dicerna tubuh. Gula tsb (raffinose, stachiose, verbascose) jika mencapai usus, bakteri di usus langsung berpesta pora & membuat banyak gas. Jagung, paprika, kubis, kembang kol, susu juga penyebab banyak kentut (bukan baunya!).
13. Selain makanan, apa saja penyebab kentut?
Udara yang tertelan, makan terburu-buru, makan tanpa dikunyah, minum softdrink, naik pesawat udara (karena tekanan udara lebih rendah, sehingga gas di dalam usus mengalami ekspansi & muncul sebagai kentut).
14. Apakah kentut sama dengan sendawa, tapi muncul dari lain lubang?
Tidak... sendawa muncul dari perut, komposisi kimianya lain dengan kentut. Sendawa mengandung udara lebih banyak, kentut mengandung gas yang diproduksi oleh bakteri lebih banyak.
15. Kemana perginya gas kentut kalau ditahan tidak dikeluarkan? Bukan
diabsorbsi darah, bukan hilang karena bocor.. Tapi bermigrasi ke bagian atas menuju usus & pada gilirannya akan keluar juga. Jadi bukan lenyap, tapi hanya mengalami penundaan.
16. Mungkinkah kentut terbakar?
Bisa saja. Kentut mengandung metana, hidrogen yang combustible (gas alam mengandung komponen ini juga). Kalau terbakar, nyala-nya berwarna biru karena kandungan unsur hidrogen.
17. Bisakah menyalakan korek api dengan kentut?
Jangan mengada-ada... konsistensinya lain. Juga suhunya tidak cukup panas untuk memulai pembakaran.
18. Mengapa kentut anjing & kucing lebih busuk?
Karena anjing & kucing adalah karnivora (pemakan daging). Daging kaya akan protein. Protein mengandung banyak sulfur, jadi bau kentut binatang ini lebih busuk. Lain dengan herbivora seperti sapi, kuda, gajah, yang memproduksi kentut lebih banyak, lebih lama, lebih keras bunyinya, tapi relatif tidak berbau.
19. Betulkah bisa teler kalau mencium bau kentut 2-3 kali berturut-turut?
Kentut mengandung sedikit oksigen, mungkin saja anda mengalami pusing kalau mencium bau kentut terlalu banyak.
20. Apakah warna kentut?
Tidak berwarna. Kalau warnanya oranye seperti gas nitrogen oksida, akan ketahuan siapa yang kentut.
21. Kentut itu apakah asam, basa atau netral?
Asam, karena mengandung karbondioksisa (CO2) & hidrogen sulfida (H2S).
22. Apa yang terjadi kalau seseorang kentut di planet Venus?
Planet Venus sudah banyak mengandung sulfur (belerang) di lapisan udaranya, jadi kentut di sanapun tidak ada pengaruhnya.
No comments:
Post a Comment