Namaku Rei, saat kejadian ini usiaku baru 17 tahun. Kisah ini berawal 2 tahun lalu, karena kepindahan orangtuaku ke
Setelah perkenalan itu ibu dan ayahku terbilang dekat dengan om dan tante Mirna ( Mirna adalah nama suaminya ). Karena kedua orangtuaku bekerja aku, sering sekali aku dikirimkan makanan-makanan dari tante Mir, dan kupikir ini kesempatan.
Suatu hari, didaerahku hujan lebat. Tiba-tiba tante Mirna datang dengan keadaan basah kuyup, memberitahukan bahwa rumahnya bocor dan aku disuruhnya melihat dan membetulkan genteng rumahnya. Aku yang sedang dalam gairah tinggi melihat ini adalah kesempatan besar. Aku masuk ke dalam rumah tante Mirna, dan baru saja masuk aku langsung memeluk tante Mirna. Tante Mirna berontak tapi aku dengan kuat terus memeluknya dari belakang, kudorong tante Mirna ke sofa dan kulucuti pakaiannya satu persatu.
"Rei, kamu mau apa jangan macam-macam rei!"bentak tante Mirna,
tapi aku yang sudah nafsu terus saja melucuti pakaian tante yang basah. Dengan cepat aku melucuti pakaian tante, dan terpampang jelas tubuhnya yang indah. Kuhisap langsung vaginanya yang merah dan minta disuntik dengan segera.
"Rei, mmmmhhhhh, geli rei. Jangan diteruskan rei, mmmmmhhhh"
keluhnya dan aku masih tetap saja kujilati vagina tante Mirna. 5 menit aku jilati vagina tante Mirna, setelah itu kupaksa tante Mirna melayani burungku dengan mulutnya sampai tante Mirna muntah-muntah karena sepertinya memang baru sekali ini saja. Dan 5 menit berikutnya aku paksa kembali tante Mirna melayani kemaluanku dengan vaginanya.
"Ah, tante vagina keset banget sih.
"Rei jangan rei, mmmmmmhhhhhhhhhhhhh ."
"Pokoknya tante harus melayani saya sampai sore "
"Jangan Rei, aduhhhh sakit rei" kemaluanku sudah tenggelam di kenikmatan yang tiada
kupercepat tempo sodokanku, dan tante Mirna menggeliat dengan keringatnya yang menetes.
"Ayo tante, mmhhhhhh"
"Mmmmmmmmmhhhhhhhhh hhhhh, reeeeeeiiii, reeeeeeeeeeeei"
dihempaskannya tubuhku, kemaluanku mengayun saja setelah lepas dari bibir kemaluan tante Mirna. Tante Mirna bangun dan berdiri dalam keadaan bugil.
"Rei kamu harus tanggung jawab, tante gak terima kalo kamu yang main di atas"
Dipegangnya burungku, dimasukkannya lagi ke dalam bibir kemaluannya. Tante Mirna merem melek menahan kenikmatan burungku yang lumayan besar.
" Rei burung kamu ueeenak banget sih, tante genjot yah! "
" Iya tante, yang cepet ya tante "
Tante Mirna terus menggenjot kemaluanku, dan sekarang aku yang merem melek.
" uhhh. rei sayang tante mau keluar "
" keluarin aja tante "
" gantian dong sayang, tante capek nih "
" tante nunging yah, biar sama-sama enak". Tante Mirna menurut yang aku bilang.
Kucari lubang anus tante Mirna, karena aku belum sama sekali merasa mau keluar. Kucoba tusukkan kemaluanku ke anusnya dengan pelan,
" rei jangan disitu sayang, tante belum pernah sayang"
" tenang aja tante dijamin enak deh!"
"rei sakit rei, ahhhhhhhhhhhhhhhhhh hh. sakit rei udah rei" jerit tante Mirna setelah kemaluanku sudah masuk setengah anus tante Mirna
" enakkan tan, kemaluanku
" heeh enak banget, tapi jangan cepet2 yah rei "
Lima menit sudah kusodok lubang anus tante Mirna, tiba-tiba terdengar suara mobil jemputan anak tante Mirna sudah kembali dari sekolahnya. Aku yang belum keluar mempercepat sodokanku sedang tante Mirna sudah 2 kali.
"sayang udahan dulu yah!, Dona udah pulang tuh!". tante Mirna melepaskan kemaluanku yang masih tegang.
"tan, saya belum keluar nih"
"masak sih rei, kuat amat sih, Ya udah tunggu tante di kamar nanti tante nyusul."
"gak mau ah" kutarik lagi tante Mirna dan sekarang vagina yang kujadikan sasaran keberanganku.
"ahhhhhhhhhhhh. terus sayang.terus. jangan dilepasin dulu ya".
tiba-tiba Donna anak tante Mirna membuka pintu.
"mama, eh mama lagi ngapain sama om rei". Donna yang ketawa melihatku dengan mamanya dalam keadaan ngentot.
"Dona kekamar dulu ya, ganti baju dulu ya.mama lagi main dulu sama om rei"
"iya
Donna yang belum tahu apa-apa langsung lari kekamar dengan senangnya karena aku janji belikan cokelat.
"terusin lagi dong rei, tanggung nih"
Kuteruskan lagi permainanku, sekitar sepuluh menit kemudian aku merasakan ada yang mau keluar dari kemaluanku
"tante, rei mau keluar nih, mo bareng gak?"
"mmmmmmmmhhhhhhhhhh hhhhhh, terusin aja sayang kontol kamu enak banget sih, " tante juga mau keluar nih. mmmmmmmmmmhhhhhhhhh hhh"
"tante Mirna mmmmmmmmhhhhhhhhhhh hhh enak banget tante"
Tak lama kemudian kemaluanku terasa ada rasa hangat yang luar biasa.
"tante juga keluar rei, burung kamu enak banget ya!"
"vagina tante juga luar biasa"
Aku memeluk tante Mirna dengan erat sambil tiduran disebelahnya tanpa melepas burungku didalam vagina tante Mirna
"rei kamu udah merawanin 2 lubang tante, kamu tuh yang baru pertama kali ngerasain pantat sama mulu tante, ternyata kamu hebat banget deh"
"tante, kapan-kapan boleh minta lagi ya!"
"diatur ajalah, yang penting waktunya enak"
"makasih ya tante"
Aku dan tante Mirna berciuman sebelum pulang dan keesokan paginya kami melakukan lagi, dan terus melakukan setelah Dona dan Om Mirna berangkat. Kadang kalo ortuku mudik atau menengok kakakku yang kuliah dijakarta, tante Mirna datang kerumahku walaupun Om Mirna ada dirumah. Dengan alasan mengantar makanan, kami sempat melakukan walau kilat saja, tapi aku puas.
Ini terus kulakukan sampai pada saat tante Mirna hamil, dan menurutnya itu adalah benihku. Aku sempat melihat anak pertamaku, sebelum aku harus kuliah di
Bisnis Luar Biasa====> http://www.dt88-network.info
No comments:
Post a Comment