Thursday, July 4, 2013

SEKS KILAT DI KANTOR

SEKS KILAT DI KANTOR BERSAMA.......


Namaku Surya. Aku adalah seorang manajer di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Walaupun aku sudah lama bekerja tetapi aku masih melajang. Kisah ini diawali saat aku bertemu seorang mahasiswi yang sedang magang di kantorku. Mahasiswi tersebut bernama Dini. Aku tidak begitu tahu kuliah apa yang ia ambil, tetapi ia bekerja sebagai sekretaris di kantorku.

Adapun Dini adalah gadis yang sangat manis, berkulit putih layaknya wanita keturunan Chinese, memiliki tubuh langsing bak gitar, rambutnya berwarna hitam kecoklatan dgn panjang sebahu, dan raut wajahnya mirip-mirip Dian Sastrowardoyo. Penampilan Dini sangat menarik perhatian pria2 di kantorku, karena dia berpenampilan layaknya mahasiswi di kampus. Ini menjadi angin segar tersendiri untuk kami para pria di kantor .

Suatu hari Dini datang ke ruanganku untuk meminta tanda tanganku. Aku terkejut melihat penampilannya yang seksy sekali. Ia mengenakan kaos hitam lengan pendek yg sangat ketat, rok mini berbahan jeans yg di atas lutut, dan sepasang sepatu hak tinggi. Aku bisa melihat bentuk payudaranya yg membusung dari balik kaos ketat itu dgn jelas dan juga pahanya yg putih mulus itu bisa kupandangi sepuasku.

Dini masuk ke ruanganku dan menyerahkan beberapa dokumen untuk kutandatangani. Saat ia berada di dekatku, tercium harum semerbak dari tubuhnya yang sedikit2 mulai merangsang penisku. Kulihat Dini agak tegang, jadi kupersilakan ia duduk di depan mejaku. Sambil pura2 baca dokumen, aku mulai sedikit2 bicara dengannya, basa basi layaknya atasan dan bawahan, sambil saling berkenalan.

"Kamu kok sering banget pakai baju itu sih?" tanyaku pada Dini.

Dini jadi tersipu malu mendengar pertanyaanku seraya menjawab,

"Habisnya kata temen2 aku keliatan cantik kayak model kalo aku pakai baju ini. Memangnya kenapa pak?".

"Ngga apa2 kok, saya juga suka ngeliat kamu berpakaian seperti ini, betul2 cantik kayak model.", ujarku padanya.

"Bapak bisa aja ah" tukas Dini sambil tersipu malu.


Kuberanikan diri bertanya lebih jauh padanya,

"Din...kamu udah punya pacar belum?".

"Sudah pak."jawab Dini.

Aku agak kecewa mendengarnya, tapi aku terus berusaha memancingya untuk bicara ttg seks.

"Beruntung sekali orang yg jadi cowo kamu, dia pasti bahagia sekali bisa berhubungan seks dengan cewe seseksy kamu" ujarku sambil bercanda.

Dini tiba2 terlihat sedih, ternyata dia belum pernah sekalipun berhubungan seks dgn pacarnya dan hal itu membuatnya malu di hadapan teman2nya di kampus yg sudah pernah berhubungan seks dgn pacar masing2 dan pacar Dini juga orangnya sangat alim shg sulit diajak ngeseks. Aku hanya menggangguk saja mendengar penuturannya. Terlihat hasrat Dini utk merasakan nikmat duniawi, tetapi pengetahuannya ttg seks juga masih tergolong dangkal.

"Pak, temen2 saya bilang seks itu nikmat. Bener ga sih?", tanya Dini padaku.

Aku sempet terkejut mendengar pertanyaannya, lalu kujawab,

"Bener, temen2 kamu itu bener. Seks itu mang nikmat kok, temen2 saya juga bilang begitu. Saya sendiri juga blom pernah nyoba sih".

Dini terlihat makin sedih, menyadari ketidak mampuan dirinya dalam berhubungan seks. Kuhibur ia sejenak, sambil kuajak bercanda dan berkata,

"Gimana klo kamu coba ML sama saya skrng disini, nanti saya ajarin teknik2nya deh biar cowo kamu bisa tunduk ama kamu di atas ranjang, bahkan bisa aja cowo kamu yang ketagihan nanti" .

Dini terlihat gelisah, "Gimana nanti klo ketauan/diintip orang2 sini pak?", tanyanya padaku.

"Tenang, kita seks kilat aja, sekitar 10-15 menitan", ujarku.

Dini pun menerima tawaranku, dan akupun bersorak kegirangan dalam hati.

"Kesempatan bagus nih", ujarku dalam hati. Kebetulan setiap ruang untuk direktur dan manajer di kantorku ada toilet pribadi yang terpisah dgn toilet umum. Kutuntun Dini masuk ke dalam toilet pribadi dalam ruanganku, dgn maksud agar suara kami tak terdengar ke luar.

Aku segera mengunci pintu toilet dari dalam, seraya mulai memeluk Dini. Lalu aku duduk di atas kloset dan kusuruh Dini duduk di atas pangkuanku, dgn posisi payudaranya menghadap wajahku. Sejenak kunikmati harum tubuhnya, sambil menjamah2 kaos ketatnya yg hitam legam itu. Lalu aku menyibakkan rok mininya yg terbuat dr jeans itu, shg terlihatlah paha putih mulus dan CD Dini yang berwarna hitam. Karena ini seks kilat, maka aku hanya memelorotkan CD Dini sedikit, lalu kuselipkan penisku pada CD Dini, menuju vaginanya yang masih berbulu jarang itu.

Tanpa kesulitan, aku berhasil mencapai 'target', penisku sudah menancap pd vagina Dini. Kedua tanganku memegang pinggul Dini dan menggerakkannya ke atas-bawah. Nikmat sekali rasanya, dan raut wajah Dini menunjukkan bahwa ia sangat menikmati perhelatan ini, padahal ini pertama kali untuknya. Desahan2 Dini menjadi makin tak terkendali, pertanda dirinya sudah tenggelam dalam nikmat duniawi. Sekali2 ia menjambak rambutku dan menekan kepalaku shg wajahku menempel di atas payudaranya, sambil kujilati dan kuhisap payudara yg tertutup kaos ketat itu. Kulumat bibir Dini dengan maksud utk meredam suara desahannya, sengaja kulepaskan kedua tanganku dari pinggulnya, dan pinggul Dini sudah bergerak naik turun dgn sendirinya. Lama kelamaan pinggul Dini bergerak tak beraturan, seperti penyanyi dangdut lagi goyang pinggul.

Kuselipkan kedua tanganku ke dalam kaos ketat Dini, melewati BH nya, dan akhirnya memegang payudaranya yang kencang dan tanpa dilapisi apapun. Nikmatnya rasanya sewaktu kuremas payudara dan putting-nya yang menegang, sepertinya Dini juga terbawa sansasi kenikmatan permainan cinta kilat ini. Tarikan nafasnya semakin tidak karuan dan semakin kencang. Tak lupa tanganku menjamah bagian2 tubuh Dini yg lain seperti pantat, paha, kaki, dll. Kuangkat kaki kiri Dini dgn tanganku sekitar 60 drajat, lalu kujilati pahanya yg mulus. Kadang aku kembali melumat bibirnya bila ia mulai mendesah tak karuan.

"ahh..uhhh...ohhh..pak nikmatya......", Dini menjerit kecil saat penisku semakin cepat bergerak keluar masuk kedalam vaginanya. Penisku sudah becek sekali krn terus berada dlm vagina Dini yg basah dan nikmat itu.

Tak terasa 15 menitpun sudah berlalu. kami belum sempat orgasme, tetapi paling tidak bisa merasakan nikmat duniawi dlm sekejap mata. Kusadarkan Dini yang sudah larut dlm nikmat duniawi itu. Dini yg tersadar jadi tersipu malu krn sadar dirinya sudah seperti wanita murahan saja. Kucoba mancabut penisku yg dijepit vagina Dini dr tadi. Awalnya sulit krn godaan utk terus lanjut, tetapi akhirnya bisa setelah berhasil melemaskan penisku. Dini buru2 mengencangkan celana dalamnya dan aku merapikan celana panjangku ,lalu kubantu mengeringkan kaos ketat Dini yg basah krn ludahku tadi. Untung saja ludahku yg menempel pada paha Dini sudah kering.

Aku pun keluar lebih dulu dr toilet untuk mengecek keadaan di luar ruang kantorku. Kebetulan banyak karyawan sedang makan siang, jadi keadaan relatif aman.

"Kapan2 kita lanjutin lagi deh yg tadi, tapi di luar kantor. Gimana, seks itu nikmat kan?", ujarku pada Dini.

Dini hanya mengangguk sambil tersenyum malu. Lalu Dini pun segera keluar dr ruanganku dan kembali ke meja kerjanya. Sejak kejadian ini, aku dan Dini sering curi2 kesempatan di kantor untuk melakukan seks kilat, mumpung Dini masih magang di kantorku.

Bisnis Luar Biasa====> http://www.dt88-network.info

No comments:

Post a Comment

LinkWithin