Monday, July 5, 2010
Gambar langit semesta pertama dirilis
TELESKOP Planck milik Eropa mengirim gambar langit secara keseluruhan yang pertama. Gambar ini dikirim lewat ruang angkasa setahun lalu untuk mensurvei cahaya tertua di alam semesta.
Butuh enam bulan bagi observatorium untuk merakit peta tersebut. Gambar itu menunjukkan yang dapat terlihat di luar Bumi oleh instrumen tersebut yang sensitif terhadap cahaya pada gelombang yang sangat panjang. Ini lebih panjang daripada apa yang kita bisa lihat dengan mata kita.
Para peneliti mengatakan, itu adalah kumpulan data yang luar biasa untuk membantu mereka memahami lebih baik tentang terbentuk wajah alam semesta seperti yang terlihat sekarang. "Ini gambar yang spektakuler. Ini suatu keindahan," ujar Dr Jan Tauber, ilmuwan proyek Planck.
Yang terdekat mendominasi gambar, yakni galaksi kita, Bimasakti. Garis horizontal terang memanjang di cakram utama galaksi ini, tempat Matahari dan Bumi juga berada.
Di sinilah kebanyakan bintang dalam bentuk Bima Sakti yang sekarang. Tapi, karena gambar ini hanya melihat pada panjang gelombang cahaya, sejatinya yang kita lihat bukan bintang sama sekali. Sebaliknya, yang kita lihat adalah bahan pembuat bintang, yakni debu dan gas.
Catatan khusunya adalah kelompok besar debu dingin berjarak ribuan tahun cahaya di atas dan di bawah galaksi. "Yang Anda lihat struktur galaksi kita dalam gas dan debu. Ini menunjukkan kepada kita kedahsyatan yang sedang terjadi di sekitar Matahari. Ini juga memberitahu banyak tentang terbentuknya galaksi kita ketika dibandingkan dengan galaksi lainnya," kata Profesor Andrew Jaffe, anggota tim Planck dari Imperial College London, Inggris.
Jika para ilmuwan mendapatkan pandangan lebih baik dari latar belakang keindahan Bima Sakti, maka terlihat warna magenta dan kuning. Ini dikenal sebagai radiasi cosmic microwave background (CMB) yang menjadi target utama dari misi Planck.
CMB adalah cahaya pertama. Cahaya ini melintasi ruang angkasa pasca-Big Bang yang telah mendingin sehingga memungkinkan pembentukan atom hidrogen. Sebelum waktu itu, para ilmuwan mengatakan, kosmos sangat panas yang membuat materi dan radiasi akan bergabung. Akibatnya, alam semesta masih buram.
sumber
Labels:
Berita
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment