AKU, SUAMI dan MANTAN PACARKU
Tak berapa lama kemudian, suara bel kamar berbunyi. Langsung saja Awang, suamiku beringsut menuju pintu tuk membuka dan memastikan kalo yang datang adalah Tatang. Benar juga, dilihat dari teriakan gembira kecil suamiku, aku pastikan kalau itu adalah Tatang. Deg..dadaku terasa semakin tidak berirama dan semakin cepat manakala Tatang mulai memasuki kamar ini. Kulihat dia melemparkan senyum manisnya kediriku sambil menyapa “Bagaimana kabarmu, Yan? ujarnya ramah.
“Baik, bagaimana denganmu?” balasku ke dia.
“Baik juga, oh ya kamu terlihat sexy ya sama seperti terakhir kita ketemu dulu” ujarnya merayuku.
“Ah,.. kamu ada-ada saja, biasa aja lagi” ujarku dengan tersipu malu.
Jujur, rasanya aku mulai menikmati permainan ini. Yach, bisa dibilang Tatang sekarang lebih terlihat tampan daripada dulu, aku sungguh-sungguh dibuatnya panas dingin dengan penuh rasa tidak percaya bakal bertemu dengannya lagi. Namun, itu tak berlangsung lama setelah suamiku memecahkan kebisuanku dengan memintaku tuk berganti baju. Segera saja kupenuhi dengan menuju kamar mandi. Disana aku memilih lingerie yang warna hitam, dengan kainnya yang tipis sehingga apapun yang ditutupi akan tersetak dan terlihat jelas, ditambah jenis celana dalamnya yang sangat mini, bisa dikatakan hanyalah penghias karena celana itu ga sepenuhnya menutupi vaginaku ini.
Segera saja, dengan perasaan berdebar-debar keberanikan diriku melangkah menuju Tatang dan suamiku yang sedang berbincang-bincang. Saat mereka menyadari kehadiranku dengan pakaian ini, terlihat sekali ekspresi Tatang yang telihat kaget penuh nafsu memandangku.
Serta merta dia beringsut dari tempat duduknya menujuku. Dengan pelan dan penuh penghayatan, dia memberanikan diriku memelukku dengan hangatnya. Kulirik suamiku, ternyata dia memperhatikan kami dengan seksama. Tak kulihat ada raut muka ketidak setujuannya terhadap perlakuan tatang kepadaku. Hal itu memberiku keberanian tuk mencium bibir Tatang.
“Ehm..muach…oohh..” rintihku disaat bibirku dibalas dengan pagutannya yang melumat bibirku ini dengan ganasnya.
“Kamu sungguh sexy sekali yani” ujarnya kepadaku.
Tak Cuma itu saja, kedua tangannya yang semula memelukku mulai berani mempermainkan buah dada dan vaginaku. Gesekan demi gesekan yang dilakukannya padaku menambah birahiku semakin tinggi. Aku sangat menikmatinya, sampai ta kusadari aku berdesis penuh
kenikmatan.
"Oh, Tatang..ehmm..ohh enak Tang..” ujarku lirih disaat dia mulai memainkan bibir dan lidahnya ke payudaraku.
Sungguh ga kukira aku bisa menikmatinya seperti ini. Satu persatu bajunya dia copot dengan tak sabarnya tuk ingin merengkuhku lebih. Segera saja dia mulai menuntunku ke tempat tidur dengan menyisakan celana dalam saja yang dia pakai. Kemudian dengan pintarnya sambil mengulum payudaraku, tangan satunya telah memainkan klitorisku dengan hebatnya.
“Ooh..Tatang, sayang..hmm..oochh..enak sekali, terusss..sayaaang” pintaku tuk jangan menghentikan aktivitasnya.
Terasa bawah vaginaku telah mengalir cairan bening dengan derasnya. Sambil bersungkut dan senyum kepadaku, dia melepaskan celana dalamku.
“Oh..apakah persetubuhan ini akan terjadi” batinku dalam hati.
Antara menikmati dan bimbang aku beranikan diri memegang penisnya yang sudah dari tadi tegak berdiri. Kuelus-elus batang penis itu.
“Oh tuhan, inikah penis Tatang?”ujarku dalam hati.
Sungguh penisnya sangat kokoh, keras, dan kulihat sangat menabjubkan. Meskipun kurang lebih sama dengan punya suamiku, namun penis tatang punya kekhasan yaitu agak bengkok kesamping dengan kepala penisnya yang besar dan merah saat kulihat seksama. Dengan naluriah kucium dan kukulum penisnya sambil kujilati scrotum-nya.
“Oh..enak banget Yan, aku dah memimpikan hal ini sejak lama” ujarnya kepadaku.
Ternyata semenjak aku pacaran ama suamiku dulu, aku adalah fantasi sex baginya. Kurang lebih 5 menit aku mengulum penisnya sampai akhirnya dia mendorongku tuk berbaring di tempat tidur. Kemudian giliran dia yang meng-oral vagina ini. Sangat ga kusangka, dia belajar dimana bisa mengoral seenak ini.
Pertama dia sapukan lidahnya dari bawah ke atas, kemudian memutar2kan beberapa saat dibagian atas yang kemudian dilanjutkan ketengah. Begitu saja terus menerus dia lakukan hal itu. Sampai akhirnya..
”Oochh..Tang..aku mau KELUAAARR” erangku sambil menggapit kepalanya dengan kedua pahaku sambil menjambak rambutnya.
“OOhh…sstttss..ohh enaknya sayang…” erangku lagi mengiringi orgasmeku yang pertama.
Beberapa lamanya aku dibiarkannya tuk menikmati orgasmeku, yang kemudian dengan lembutnya dia membuka pahaku kesamping. Oh..rasanya persetubuhan ini akan terjadi. Saat kulirik ke suamiku, tampak dia dah mulai menggosok-gosokkan penisnya dengan tangan. Ada rasa kagum tersendiri dan begitu sexy sekali diriku disaat bisa orgasme didepan suami dan tentunya Tatang pastinya.
Kemudian mulai Tatang menindihku dengan menggosok-gosokkan penisnya ke vaginaku. Wah, sensasi ini sungguh amat sangat menyiksa batinku. Belum usai kenikmatan atas orgasme yang barusan kudapatkan harus merasakan kenikmatan gesekannya.
“OOcchh..Ach..Hmm..Achh.enak banget..masukin cepat Tang..Achh?!” ujarku ta sabar menerima penisnya dalam vaginaku.
Segera setelah itu, dia mengarahkan penisnya ke vaginaku. Bless..Ochh, enak banget apalagi disaat dia mulai memaju mundurkan penisnya itu. Tangannyapun ta ketinggalan dengan meremas-remas kedua payudaaraku ini sungguh ta terbayangkan rasanya.Ta berapa lama kemudian
”Occhhh..ahh..Ochhh..aku kellluuaaarr laagiii”.
“Achhh..”jeritku sambil merengkuh tubuh Tatang dengan eratnya.
Benar-benar nikmatnya, ternyata benar adanya hal ini membuat kenangan tersendiri buat kami. Segera sesudahnya Tatang memintaku tuk posisi jongkok. Disini aku dah tau apa yang dimauinya, karena aku dan suamiku sering melakukan posisi ini. Kemudian mulai lagi pergulatan kami, dengan nafas dan keringat yang bercucuran pada diri kami masing-masing, Tatang tetap mempertahankan posisi itu dengan menyodok berulang-ulang. Tampak terlihat dari mukanya dia begitu suka dengan posisi ini. Begitu juga denganku, bagi para wanita posisi ini memberikan stimulasi maksimum pada liang vagina yang sudah dalam fase nikmat. Hingga akhirnyaa…
” Acchh..aku keluar Yani…OOchh…..crott..croot..crott..” dia muntahkan spermanya di pantatku.
Hingga beberapa lamanya dia diam membisu dengan mata terpejam coba menikmati semaksimum mungkin orgasmenya itu.
No comments:
Post a Comment