Sunday, June 16, 2013

Unik tapi Fakta Ribuan peziarah memadati sebuah gereja kecil di Argentina setelah darah dilaporkan mengalir dari ukiran wajah Yesus Kristus yang terdapat di gereja itu. Zat berwarna merah itu mengalir dari dahi lalu turun ke pipi ukiran Yesus, sebuah ukiran tentang Perjamuan Terakhir.



Imam setempat, Pater Jorge Gandur, mengatakan, "Cairan itu berasal dari salah satu luka di sisi kiri dahi Kristus yang terkena mahkota duri." Dailymail, Rabu (16/6/2010), melaporkan, noda-noda darah itu pertama kali diperhatikan oleh dua orang yang memasuki Oratorium Hati Kudus Yesus di Yerba Buena, Provinsi Tucuman, Jumat lalu. Pasangan itu kemudian melaporkan adanya zat tersebut kepada Pater Gandur, yang lalu mengambil sampel cairan itu untuk diuji secara ilmiah dan dilihat apakah itu memang darah manusia.

Setelah media lokal memberitakan bahwa orang-orang telah melihat Kristus yang "menangis darah", jalan-jalan di sekitar gereja langsung macet oleh para peziarah yang ingin melihat langsung fenomena itu. Ratusan orang dilaporkan menangis dan berdoa di setidaknya dua jalan menuju ke gereja tersebut.

Kawasan sekitar telah menjadi begitu padat dan gereja itu menjadi begitu sesak sehingga pada hari Minggu, imam merayakan misa di jalan di luar gereja. Karena semakin banyak orang berdatangan dari sekitar provinsi itu, pejabat Keuskupan Agung Tucuman, Selasa, mendesak umat untuk bersikap bijaksana, hati-hati, dan tidak langsung percaya dengan fenomena tersebut.

"Jika ini sesuatu yang dibuat oleh Tuhan, akan ada kontinuitas. Jika dibuat manusia, akan sirna seketika," kata Pater Gandur. "Sebagai seorang imam, saya tidak punya keinginan untuk membuat harapan palsu. Saya tidak akan mendukung penipuan. Sesuatu terjadi di sini, kekuasaan ilahi yang akan menjelaskan pada waktunya," katanya.

Gereja Katolik Roma berhati-hati dalam menangani klaim dari apa yang disebut "wahyu pribadi" karena begitu banyak kemudian ternyata palsu. Ratusan kejadian telah dilaporkan abad lalu, tetapi hanya sedikit yang dianggap otentik. Pihak Vatikan mengakui bahwa kebanyakan merupakan buah imajinasi dari orang-orang yang diduga berkhayal atau semata penipuan dari orang-orang yang ingin mendapatkan uang.

Lima tahun lalu, misalnya, patung Santo Pio dari Pietrelcina, seorang imam dari abad ke-20 yang dikenal sebagai Padre Pio, dikatakan telah menangis darah di sebuah gereja di Marsicovetere, Italia. Namun, tes kemudian menunjukkan, darah itu milik seorang wanita.

Minggu lalu, pejabat gereja di Perancis menolak klaim dari seorang visioner (mengaku mendapat penglihatan) yang mengatakan, Perawan Maria menggunakan dirinya sebagai juru bicara untuk berbicara kepada dunia. (KOMPAS.com)

No comments:

Post a Comment

LinkWithin